Buku ini menceritakan seorang perempuan berusia 27 tahun bernama Awan dan juga seorang ibu. Tidak mudah menjadi Awan yang dapat mewujudkan seperti harapan ibunya. Baginya, jadi bohlam saja lebih dari cukup, untuk menerangi dan memberi kehangatan sebuah ruang yang kecil. Kemudian Awan menulis surat untuk masa depan. Surat yang ditujukan untuk anaknya. Surat ini berisi “tentang memori, gagal, tumbuh, patah, bangun, hilang, menunggu, bertahan, berubah, dan semua ketakutan manusia pada umumnya”